Tidak Untuk Absolutisme
Apa yang kau tahu tentang idealisme itu...??
Adalah penilaian sepihakmu ketika kau melihat sisi lain manusia ditambah dengan sedikit koleksi buku-buku terlarang..
Salah, jika penilainmu hanya demikian..
Bahkan aku untuk sekarang ini adalah proses menuju materialisme dalam bentuk apapun..
Apakah karena aku kecewa dengan idealisme itu sendiri..
Atau aku jemu dengan segala yang berbau sebuah bentuk ke-idealan...
Atau karena hanya melihat sisi-sisi romantik dalam ranah wacana arus perubahan..
Untuk hal yang satu itu aku memang awam, tetapi kadang akulah yang paling merasa romantik...
Ha..ha...ha..
Bukan itu yang menjadi masalah..
tetapi yang menjadi masalahnya adalah ketika perasaan dijadikan parameter dari sebuah kebenaran..
Akh...ini tentunya lagu lama..teman, yang banyak menjadi semacam ilham tetapi seribu satu untuk menjadi realisasi..
Karena untuk masalah beronani dengan perasaan..
Aku, kamu, kita, semua ...
Akan merasa menjadi semacam surga yang menjadikan kita bak ibarat seorang raja dalam taman firdaus pluralitas atas nama keberjihadan sebuah kebenaran...
Hanya untuk sebuh pembelaan atas nama perasaan tai kucing...tidak lebih..
Pastinya benar apa yang pernah kau katakan, Pak tua..
Untuk selalu dalam koridor logika, Hati, dan Nurani..
Sering kadang aku tersenyum mendengar pidatomu atas hal itu..
Ketika kau mengatakan itu, sementara di sisi lain kau masih gusar dengan sentilan-sentilan bau kencur dari mulutku..
Yang pastinya kau bisa melihat dari sisi mana kau melihatnya ..
Aku hanya ingin belajar secara manusiawi..
Dengan alat tulis kemanusiaan ..
Dan dalam jagat raya Pri kemanusiaan ...
Salam Kebebasan berfikir...
(Ultimus, Bandung)
Labels: Puisi
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home