Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Friday, November 03, 2006

Wajah Marginal Seiiring Hari Kemenangan

Mati tidak…..
sementara hidup tidak lebih sepertibangkai bau yang berjalan Bungkuk dengan wajah hitam memuakkan……
Lalu-lalang, janji-janji dan harapan serta kewajibanyang harus dilakukan
Dengan kekuatan hampa lemah menggigil kelaparan..

Dan setelahnya hanya Menyaksikan tangis-tangis jiwa di dalam deru-deru lajurimba kehidupan…
Yang tak mengenal fitrah suci kemanusiaansebagai adab dasar kelakuan ...
Hitam…hitam…..pekat terus membayang dalamlangit cita-cita

Yang berhaluan penjilatan dan dusta kebohongan di balik tirai-tirai kemunafikan…….
Sementara ketika sang penanggung jawab angkat tangan dalam menunaikan kewajiban …….
Sebagai pelampiasan sekedar bertahan dari gengsi dan tuntutan kehidupan yang melemparkannya kepada wakilnya….
Sementara dia hanya tertawa di atas isak-isak harap yang tidak membutuhkan belas kasihan….
Dan andaipun tiba saat-saat meremukkan jiwa yangmeninggalkan keping-keping kehancuran kehidupan…….
Maka yang terjadi mungkin hanya sebatas dzikir-dzikir diam dengan iringan doa kematian menuju lembah yanglebih gelap……
Dan sekarang yang terjadi adalah menunggu titah-titah pendusta yang memerintahkan dan tak pernah mendengar jerit-jerit hati yang terinjak oleh kaki-kaki ketidakpastian……
Yang terus berjalan bersama teman tuhan……
Sembari mengacuhkan masa lalu kelam yang tidakpeduli…..
Dan….masa sekarang yang meletihkan nurani…..
Dan masa depan bagai setan yang terbang membawa celurit kematian Untuk siap ditikamkan ….
Hanya tinggal menunggu kedatangan sang teman tuhan yang sebentar lagi datang……
Bahkan ketika semakin jauh melangkah hanya terlihat dan terasa kebodohan-kebodohan yang merasuk ke alam pikiran bahkan ke relung-relung jiwa yang akan terusdibawa ke dalam komunitas
sesama…..

Sementara mereka mengatakan kepintaran alasan yang semakin membuat beban…..Ketika yang terjadi hanyalah sebagai kebodohan yang dibungkus dengan kepahitan kodrati yang semakin terpinggir dari batas-batas kelaziman…..

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home