Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Wednesday, December 06, 2006

Ketakutanku Tentang Kesepianmu

Satu pelukanmu ketika kau mendekap dalam sepi yang selalu menemanimu..
Hingga pada saat aku menemuimu, kau masih seperti yang dulu, dengan segala keluh kesahmu..
Tentang kesakit hatianmu dalam wacana yang kau selalu anggap ketidakberpihakan..
Sudah berapa kali pengaduan yang kau sampaikan padaku..??
Hanya berbeda sedikit dari varian yang kau anggap masalah antara dosa atau durhaka sembari masih ttp sama meneteskan air matamu yang tetap selalu saja deras ..
Pun masih tetap sama sekian tahun yang lalu..
Deras..
Dan cukup deras ...walaupun dalam kemarau kegersangan hidup yang tetap kau lalui bersama pasangan bajinganmu..
Oh ya., aku juga tidak sempat tahu, sedang kemana bajinganmu itu..??

Yang selalu kau ceritakan tidak ada sisi bahagiapun yang kau dapatkan bersamanya..
Dan ketika ku desak, kau menyatakan ...
Bahwa suatu kebahagianmu ketika si bajinganmu tidak lagi bernyanyi tentang lagu yang sama ..
Irama alunan Vodka, anggur merah, dan sebangsanya..
Atau yang dia ramu sendiri asal sampai pada titik klimaks untuk menyatakan akulah laki-laki..
Ya...dalam tangisanmu kau pun masih setia mendampinginya..
dalam seperempat abad lebih..
Laju waktu ketika aku masih kecil sampai saat ini dengan keadaanku yang Sok-sok an memikirkan orang kecil..
Akh..ternyata waktu pun belum bisa menjawab semua itu.
Hei..Suse..
Sebuah panggilan khas atas nama Susmiyati..
Ya begitu si bajingan itu sering memanggilmu..
Panggilan yang akrab aku dengar dari pasangan mulut bajinganmu sembari menyemburkan sumpah serapah dengan bau mulut aroma khas minuman kemunafikan..
Dan..sepertinya sang waktu pun enggan menyapa kalian, walaupun hanya sekedar mengucapkan salam..
Layaknya seorang yang sudah lama pergi kemudian pulang lagi..
Hmm..dan sejak kapan sepertinya waktu peduli dengan kalian..
yang pasti dia hanya bisa memvonis tanpa mau mendengar..
Atau setidaknya..kenapa kalian tidak membuat sesuatu yang membuat waktu tahu, kalau hal yang kalian alami lebih abadi dari waktu itu sendiri..
Dan sedikit aku berbicara ketika kau menghujamku dengan sekian cerita tangismu..
Untuk hanya pada masalah sebuah ketegasan..
Ya...ketegasan...
sekali lagi sebuah ketegasan ..
Hanya pada waktu itu yang sanggap aku katakan ...
(Jogja-Bandung, 5 Desember '06)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home