Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Monday, February 26, 2007

Antara Emha Dan Aku Yang Bajingan...

Aku terpaksa membunuhnya
Tidak….Tidak terpaksa membunuhnya
Aku bangga membunuhnya
Aku bangga setiap hari membunuhnya
Aku bangga setiap detik aku membunuhnya

Aku bangga membunuh keserakahan
Aku bangga membunuh keculasan
Aku bangga membunuh kemunafikan
Aku bangga membunuh ketidakjujuran
Aku bangga membunuh asu bajingan

Aku tidak menyesal membunuhnya
Aku senang membunuhnya
Aku riang gembira membunuhnya
Aku lapar dahaga membunuhnya
Ideologiku adalah membunuh ia

Kubunuh suatu hari ia dengan pisauku
Kubunuh di hari berikutnya ia dengan pistolku
Kubunuh pada hari lain ia dengan kata-kataku
Kubunuh di saat berikutnya dengan penaku
Kubunuh ia dengan imajinasiku

Kutenung ia
Kusantet, kulemparkan kepadanya tombak api
Dan pada suatu hari kujumpai ia di jalan
Lalu kubakar, agar tak pernah lagi ada ia
Bahkan jangan pernah melintas meskipun sekedar dalam ingatan

Maka debu sisa tubuhnya aku bungkus dengan kain busuk
Kubawa ke laut selatan, kularung
Tenggelam, ludas, larut dalam air samudera
Aku yakin penguasa Laut Selatan juga akan mengusirnya
Dan itu sepadan dengan dosa-dosanya

Sekarang hatiku lega, tetapi aku terus siap berlaga
Karena jika kupandang biru laut selatan
Terbawa olehnya ingatanku kepada wajah dan nama si bangkai
Besok akan kukeringkan itu samudera
Agar benar-benar sirna itu bangkai yang bernama

Husni Kanifan Efendi….

Sang Bajingan…!!!!!!!

Enyah...!!!!!!

February 18, 2007

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home