Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Friday, June 29, 2007

Kau Makan Saja Tuhanmu Itu….!!!!


Aku mendengar lagi, tentang keluh kesah atas nama pranata…

Dari sebuah keluarga borjuis yang merasa paling beragama….

Semuanya ada dan terjadi atas kehendak tuhan katanya…

Dan setelah mengucapkan seperti itu mereka merasa paling bertaqwa…

Masa bodoh dengan kemiskinan…

Karena aku sudah menjalankan rutinitas atas nama ibadah…

Masa bodoh dengan mereka yang kelaparan…

Karena aku sudah membayar zakat fitahku yang sekali dalam setahun itu…

Dan darinya hartaku pasti bersih…

Walaupun aku mendapatkannya dengan menginjak orang lain…

Masa bodoh dengan mereka yang tak bisa mendapatkan hak-hak nya…

Karena yang penting aku dan keluargaku semua bahagia ..

Dan anak-anaku menjadi orang, lengkap dengan status yang dibutuhkan…

Lantas mereka berucap …

Sudahlah …semuanya harus dilihat dari kacamata yang baik-baik saja…

Agar semuanya juga baik-baik saja…

Dan sepintas…

Aku teringat dengan pak tua yang selalu bicara dialektika…

Bahwa untuk mengubah pikiran seorang manusia, dibutuhkan dana satu milyar itu sudah paling murah…

Kenapa kita tak melihat sesuatunya apa adanya…

Lurus dan benar…

Tidak selingkuh…

Kenapa harus dipaksakan semuanya dilihat dari kacamata baik-baik saja…

Apakah tidak munafik, ketika melihat yang buruk dan tidak manusiawi dengan entengnya berkata ….

Itu sudah takdir tuhan…

Kalau begitu dzalim benar tuhanmu itu…

Dan juga kenapa kau sok tahu semuanya sudah diatur oleh tuhan…

Seolah-olah kau saja yang punya tuhan….

Tanpa kau sadari …

Sebenarnya kau sudah mencampakkan tuhanmu sendiri…

Dengan selalu kau berlindung atas namanya ketika sesuatu itu dianggap tidak menguntungkan bagimu…

Dan dengan begitu kau sudah merasa yang paling dicintainya …

Bagiku , tuhan tidak suka dengan hal-hal yang tidak manusiawi …

Karena bagiku tuhan adalah kemanusiaan itu sendiri…

Mungkin ketika aku mengatakan padamu …

Dengan nada pongah kau akan langsung memvonisku …

Murtad, Bid’ah, kafir, halal darahnya, atau ungkapan sejenisnya…

Karena bagimu tuhan adalah sakral ada dalam alam antah berantah dan harus selalu disembah ….

Walaupun harus menggunakan sesaji bingkai-bingkai manusia yang kau bantai atas nama dogmamu…

Kalau begitu, kau makan saja tuhanmu itu….

Dan ketika suatu saat Zaman bicara Untuk mereka yang sadar ingin menjadikan semuanya ada dalam suasana kemanusiaan ….

Aku percaya bahwa itu baru kehendak tuhan…

Karena tuhan tidak ada dalam satu golongan…

Tuhan ada dalam ranah kemanusiaan…

March 23, 2007

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home