Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Friday, June 29, 2007

Persetubuhan Imajiner

Erangan yang kau keluarkan dari mulut mungilmu…

Serta rona merah wajahmu yang terbakar nafsu memuncak…

juga sayu matamu yang mengisyaratkanku untuk aku cepat-cepat membawamu dalam alam lain wujudiah surgawi keduniaan…

cukup membuatku mendesah untuk sampai sebentar lagi aku orgasme dalam ruang bawah sadar kenikmatan imajinasiku…

Juga harapan jepitan kuat vaginamu, serta keringat yang membasahi seluruh badanmu ditambah mengerasnya ranum payudaramu…

Kalau begitu, tak ingin aku lepaskan dekapanmu dalam nyanyian malam merambat dini hari bahkan sampai pagi nanti…

Akh…indah sepertinya jika malam-malamku dan malammu kita isi dengan suasana saling memberi dan saling menerima itu tadi…

Tapi sayang, aku sudah dulu bertemu dengan sesuatu yang aku lekatkan padanya label ketidak absolutan..

Termasuk keabsolutan kenikmatan, ataupun keabsolutan malam-malam bersamamu…

Apakah itu…????

Adalah aku menyebut ketidakabsolutan kenikmatan, ketika sisi nikmat itu sendiri lebih dominant daripada ketidak nikmatannya…

Pun begitu dengan yang lainnya tanpa kecuali..

Bahkan satu-satunya keabsolutan yang ada mungkin hanya ketidak absolutan itu sendiri…

Begitukah…????

Akh…Aku tak tahu…

Karena yang ingin aku cari saat ini adalah dirimu beserta kenikmatan yang sering kau janjikan ..

Dimanakah dirimu..???
Ketika aku mencari dalam rimbunan pantat seksi ataukah bongkahan payudara merah merekah, yang ada hanya kesemuan…

Yang juga aku dapatkan dalam perenungan onaniku…

Lantas apakah aku harus kembali lagi dalam persetubuhan imajinasiku..???

Sampai saat semua kembali normal, dan aku berada dalam jalur kemapanan seperti seliweran-seliweran iklan-iklan yang dijanjikan…

Aapakah seperti itu..???

Karena dalam dunia yang dijanjikan itu, tidak ada perbedaan antara relita ataupun mimpi…

Yang hanya ada hanyalah sebuah lagu instanisasi…

Sejauh mana kau dapat meng-efektifitaskan instanisasi itu sendiri…

Sejauh itu pula kau dapat meraih mimpi…

Dan kau akan berhenti dalam memilah dan memilih mana realita ataukah mimpi..???

Lantas bagaimanakah dengan realita kemanusiaan..???
Apakah kau akan bungkus rapi dalam laci mimpi…????!!!

Jawab, Badjingan…!!!!!!

April 23, 2007

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home