Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Friday, June 29, 2007

Terima kasih Atas Tamparanmu, Kawan......

Terima kasih Atas Tamparanmu, Kawan......

Kau menampar dan menenlanjangiku dengan ungkapan lugasmu itu… Satu eksistensi kesepian dalam wacana penelusuran abjad kehidupanmu sampai saat hari ini…. Kau berujar…. “Dalam hidup ini aku hanya diajarkan untuk kehilangan…. Untuk mempertahankan apa yang tidak akan ku miliki…… Untuk mencintai orang yang salah…. Untuk menyayangi orang yang akan pergi… Dan untuk menghadapi mimpi dalam hidup nyata.....” Diam aku mendengar ucapanmu, yang tidak lebih dari setumpuk buku, atau petuah bijak ala orang suci… Sama sekali ucapanmu tidak ada kesan bahwa kau ada dalam sebuah kebajikan… Kau hanya berujar tentang proses ranah apa yang mereka sebut istiqomah… Tapi apakah kau tahu…???? Kalimatmu menikam dalam sampai sumsum tulang jiwa sepiku yang aku berharap tidak ada yang akan mendengar… Juga termuntahkan segala tetek-bengek ranah filosofi prinsipil anjing tai kucing itu…..!! Kau seperti berujar, dengan nada halusmu itu… “Sampai kapan kau akan bersembunyi dan berlindung dalam apaologimu itu, bajingan…???!!!” Akh…tampar saja aku kawan, kalau perlu tendang saja sampai aku terjungkal… Dan tubuhku sampai babak belur, kalau itu bisa membuat aku semakin sadar, akan kebajinganku…. Dalam sekte patriarki yg kamu yakini …. Ada semacam ketabahan yang kau selalu mengaitkan dengan seseorang yg pernah melahirkanmu… apa alasan.? Kadang hanya cerita getir yg kau gulirkan dan yang sempat aku perdengarkan ttg keikhlasan memberi sekaligus kesiapan dlm kehilangan, Dan aku tangkap sbg bentuk aktualisasi diri dari penghormatan seorang wanita ringkih yg katanya seorang ibumu… Akh...iri aku mendengarkan kisahmu kawan, yg dgn sepenuhnya aku melihat kau terinspirasi dari sebuah kisah yg aku mulai jengah ketika di seberang lain banyak terdengar rentetan feminisme dlm tameng sebuah penyetaraan aku angkat topi, untukmu dlm masukan-masukan materi, apalagi hanya untuk sebuah jurnalisasi, yang sampai saat ini kau tekuni…. kau masih berdiri dan melihat seonggok masa lalu yang kau amini sbg langkah hidup dlm melihat sisi lain seorang laki-laki…. ya...filosofi utk siap dlm kehilangan dlm dialektika hidup, kemudian mati...... Kiranya kau cukup pantas ketika berujar … Kebahagiaan memang untuk diyakini…..

March 03, 2007

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home