Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Saturday, March 15, 2008

Perselingkuhan Syariat ambiguitas kemanusiaan..



Katamu, sampai kapan aku akan bertahan menghindari kenyataan…???

Sampai kesimpulan kejengahan mungkin yang kau lontarkan ketika mengatakan dulu tidak kenal, dan anggap saja sekarang juga tidak pernah kenal….

Paradoks, ketika kau selau berucap tentang kepentingan ala silaturahmimu itu dibalik syariat tai kucing yang dulu aku anggap sebagai sebuah solusi...

Ternyata tidak jauh dari sebuah sistem selingkuh orientasi kekuasaan…

Tidakkah juga kau mempertanyakan tentang sesuatu yang kau peluk itu, dibawah ancaman kekafiran jika kau sedikit berpaling untuk menjadi legitimasi pengamanan....

Atau juga janji tidak mendapat surga di atas sana nanti… ???

Aku hanya bertanya kenapa kau bantai, dari mereka yang mengadu argumentasi ancaman rajaman dan setimpal hukuman mati...???

Lantas dengannya kau berambigu untuk tidak mau terlalu terlena dengan pesonanya….

Bohong….!!!!

Kau selalu menapaki sebuah harga-harga konsumerisme atas nama ibadah dan wujudiah tata cara sunah….

Tidakkah lagi kau juga bertanya tentang sudah berapa lama institusimu itu dalam pelukan, katakan dengan lirih hatimu, selain cekokan kesabaran dalam realita himpitan atas sistem nilai lebih yang menikam , dan jalan keluar do'a keimanan...

Aku nyatakan keimananku adalah untuk tidak mengimani sesuatu yang menghisap dan berlindung di balik keberkekalan keagamaan.....

Sudah berapa lama…????

Puluhan tahun…???

Ratusan tahun…???

Ataukah ribuan tahun..???

Ataukah lebih..???

Jawab...!!!!!

Dan apa yang ia berikan..???

Tidakkah kau juga melihat sebuah perselingkuhan di dalamnya atas nama ibadah yang bersembunyi di balik janji sabar sebuah proses poligami….

Seharusnya kau sendiri yang berbicara dan sedikit berkoar..

Jika kau sedikit punya nyali….

Bela kaummu itu…

Yang selalu dicekoki atas nama kesabaran …..

Maaf jika aku sedikit ikut campur dalam ranah institusi syariat sucimu…

Tanpa embel-embel mahluk mulia, atau syariat system kesetaraan...

Dan paling kau akan berujar dengan wajah merah kemarahan, baiat kekafiran...

Aku akan menimpali, siapa yang berhak menyandangkan status suci atau kemurtadan..???

Katakan....aku lebih percaya tentang kemanusiaan daripada firman bacot ketuhanan...

Salam…

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home