Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Sunday, September 16, 2007

Belum ada Judul....


Awalnya dari rasa linglung, berjalan tak tentu arah mau ke mana, sehabis mengunjungi teman di kampusnya siang tadi, sekedar membicarakan rencana beberapa diskusi yang mau digagas dalam waktu dekat ini.

Penyakit lama datang tiba-tiba, seketika wajah sok dramatis bias gelisah berontak hati sedang mengalami kesepian akut.

Tolong jangan pertanyakan tentang kenapa, bagaimana, atau identifikasi yang selalu dikait-kaitkan dengan tidak adanya pasangan.

Sering bingung soalnya kenapa kesepian selalu dikait-kaitkan dengan status jomblo.

Padahal adanya pasangan pun tidak menjamin adanya rasa itu hilang.

Akh sudahlah, bukan maksud disini untuk beronani…

Ingat hp masih ada pulsa, mencari teman yang kira-kira bisa ngasih tumpangan malam ini, sekalian bisa diajak cengengesan, nggak tahu kenapa kemudian sms si dani tremor, karena ingat malam ini ada acara rutin anak-anak nakal itu (Bolang, ezy, cs).

Sms ada respon, katanya “Datang saja, Bung”

Angkot meluncur dari arah Buah-Batu ke Cipaganti, bertemankan penumpang cantik yang saling berpasangan.

Diam sejenak, membuang pandangan ke luar jendela angkot, terlihat pasangan muda-mudi yang lagi ha-ha, hi-hi, maklum malam minggu.

Spontan terpikir nginep di si Dani sambil ngincer film yang mau ditonton, siangnya Bergerak bersama pasukan FNB.

Hmm, sedikit tersenyum mengingat ada beberapa hal yang membuatku merasa eksistensi manusiaku hadir.

Tidak terlalu larut sampai di rumah si Dani, walaupun sempet kesasar masuk gang di daerah Cipaganti.

Dan di dalam kamar sudah berkumpul Paton, Aki, Ezy, Dandy, dan tuan rumah.

Sapaan khas mereka sembari meledek, “waduh..waduh..dari mana bung lur..??!!”

Atau sedikit nyrempet-nyerempet tentang kalung yang sering aku kenakan.

Kadang tidak setuju juga mereka disebut geng anak nakal, orang aku pas datang mereka lagi belajar ngaji kitabnya om jenggot yang bukunya kalau dikiloin dapet kerupuk sekresek itu.

Juga terdengar mereka berdiskusi tentang buruh, alienasi, atau hal-hal lain, kalau diomongin di forum umum, ormas datang sambil teriak-teriak “Komunis..!!!”

Bukan tidak ada keinginan untuk gabung, tapi aku sekalian ngetik bikin report pertemuan organ JPK kemarin, biar besok nggak males ngerjain yang lain.

Sesekali tersenyum mendengar luncuran ledekan atau kentut dari masing-masing mereka.

Tak lama datang Nona Monik, dan suasana semakin ramai, ditemani main tebak-tebakan khas anak-anak yang cukup menghibur.

Malam semakin larut, monik dan Dandi pulang.

Sementara yang tersisa, ada yang main game, baca, curhat, dan bercinta.

Untuk yang terakhir itu hanya obrolan menjelang sebelum tidur diantara geng anak nakal aku begitu bersemangat mengagas obrolan ini.

Obrolan tidak berlanjut dikarenakan takut ada badan sensor nantinya di moderator milis ini.

Tinggallah aku sendiri yang belum tidur, mengincar film yang lama ingin aku tonton Apocalypto”

waktu menunjukkan pukul 03.00 dini hari, sayup-sayup terdengar “sahur..sahur…, sahur goblog..!!!!”

Dalam film Apocalypto yang disutradarai Mel Gibson, kita akan melihat manusia mengorbankan manusia lain demi penyembahan Dewa Matahari. Bila keyakinan lain yang mana pun merasa telah berbuat lebih manusiawi dengan tidak mengorbankan manusia, melainkan binatang, apakah pendapat binatang itu sendiri?

Sepintas teringat tentang obrolan di milis FNB tentang masalah argumentasi masing-masing tema vegan, vegetarian, atau omnivora.

Dan juga teringat dengan tulisan Seno G A, tentang “Hak Asasi Binatang”

Aku ingat hanya subtansi tentang, “melarang orang memakan pecel lele akan disebut melanggar hak asasi manusia, bukan? Begitu juga melarang, apalagi menghukum,jual beli perkutut, poksay, jalak, podang, murai, dan lain sebagainya di pasar burung, justru akan dianggap kurang beres pikiran. Benarkah berbahagia di atas penderitaan makhluk lain merupakan hak asasi manusia?”

Nyengir sambil berfikir aku membaca tulisan seorang penulis yang aku sedang berkeinginan mencari novel terbarunya itu.

Anggap saja hari langsung siang , pukul 13.00 terdengar teriakan musik khas anak nakal itu “keraskan kepala..!!!”, atau “fasis yang baik adalah fasis yang mati..!!!”

Aku bangun, ada Ezy di depan computer, ada Dani lg sibuk sms.

Bangun tidur, membereskan tempat tidur dibantu Ezy, dan Dani.

Selesai, terus ke kamar mandi, gosok gigi, ngumpul lagi sekedar ha-ha, hi-hi, dan mendengar ajakan Dani rencana main pas nanti lebaran antara opsi ke Porong Sidoarjo, atau Sukabumi.

Sebelum pergi ke Jln.Gagak, sempat makan dengan ajakan tuan rumah.

Anggap saja sudah sampai jln. Gagak, sudah ada Pam, Monik, Dani dan Ezy tentunya, disusul dengan kedatanganku, kemudian disusul Oki yang sudah lama tidak terlihat, ada juga Adisti”Stone’s” dan Uut, ada juga Pam-pam, tak lama berselang Ucup yang tumben tidak ditemani Sarah, ada juga Andy dan Dinda, menyusul lagi Anggi yang bisa datang karena dapat shift kerja malam.

Siang ini juga teman-teman yang domisili daerah Antapani malukukan tabling di daerah Jl.ahmad yani (Dekat Persib)

Kemudian Lusa Ada teman-teman yang Di jatinangor melakukan tabling juga.

Ada juga rencana untuk tabling di daerah Cihampelas minggu depan nanti (Dani tremor, Cs)

Siang menjelang sore langit agak mendung, tidak mempengaruhi mereka yang peduli tentang kampanye distribusi makanan dalam wadah Food Not Bombs, untuk terus merajut mimpi agar semua manusia tidak ada yang kelaparan dikarenakan tidak meratanya distribusi makanan, bahwa makanan adalah hak..!!!, bukan komoditi..!!!

Dari menu, tidak jauh berbeda dengan menu-menu sebelumnya, memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia, diolah, dimasak, dan dimakan bersama dengan siapa saja nantinya.

Ada Cap cay khas Bandung, nasi tentunya, kentang goreng, dan Ubi goreng.

Masing-masing seperti sudah tahu tugas, menuju medan tempur taman cikapayang dago, ditemani gerimis mengundang, sok-sok romantis terbayang berduaan di bawah payung dengan gadis pujaan, halah..!!!

Ada beberapa teman yang sudah menunggu bola di sana, terlihat Rylian, Diki, tidak lama berselang datang juga nona Uti yang baru datang dari Bali.

Orang muslim mungkin menganggap kampanye ini “Buka Bersama” di karenakan waktu yang disesuaikan jadwal buka puasa.

Atau lebih parah kalau ada yang menganggap bentuk kampanye ini semacam sedekah kepada yang kelaparan, akh…!!!

Kita semua ada dalam kemisikinan terstruktural yang mengakibatkan makanan sebagai hak dasar manusia dikomoditikan….

Aku akan maki mereka, kalau ada yang mengatakan masalah ini sebagai kehendak tuhan..

Tuhan kok dzolim….

Sudahlah apapun argument yang aku utarakan, pasti tak ada artinya, karena tuhan sudah dulu mendahului dengan melabeli dirinya maha benar…

Anggap hari sudah malam, dan makanan sudah habis, terus evaluasi…

Ketika evaluasi tidak tahu kenapa aku lebih nyaman jalan-jalan, kadang sesekali main pesawat kertas bareng Tristan.

Hmmm…..

Sekilas juga mendengar hal-hal yang dibahas dalam evaluasi, tidak jauh tentang pembagian sel, pembagian alat-alat masak, dll..

Cukup kaget, ketika si Dany tremor berteriak, “Bung Lur, bikin Report ya.?!”

Mengiyakan aku walaupun sedikit ragu juga, takutnya nanti lebih banyak wilayah intuisi yang bermain daripada laporan lapangan ala khas wartawan.

Hmmmm……dan terbukti…..

Maaf bukan tidak mau menulis yang baik dan benar…

Sebab persoalan menulis, bagiku seperti todongan untuk menelanjangi diri…

Dan, semoga tidak ada yang menjerit dalam ketelanjanganku ini…..

Salam Pangan….!!!!

Salam Kemanusiaan…. !!!!

Tabik…

Che Ifanov

Labels: