Revolusi Tai Kucing

Mencari Kemungkinan, Dalam Ruang Ketidakmungkinan
Ritme Dialektika Sebuah Kenihilan..
Selamat Tinggal Pengatas namaan Segala Bentuk Pelabelan....
Selamat Datang Absurditas, Dan Lahir Menjadi Realitas..

Friday, June 29, 2007

Hanya Ada Satu Kata ( "Ha..ha..ha..")

"Gila..gila..gila..life's so bored..my loneliness is killing me.."



Begitukah..???
Aku suka nona, ketika kamu mengatakan kesepian..


Tapi aku juga tidak tahu apakah itu proses dari awal kemuakan atas nama
keramaian kesemuan..


Pastinya disana kau akan cukup bilang dengan khas kelakar spontanmu yang kadang paradoks, dengan tema pembunahan atas dasar tersangka kesepian...


Lantas bagaimana dengan tema asmaramu..??


Tidakkah itu memberikan sebuah dunia lain..


Dunia lain tentang filosofi gombal..


Bingung..??!!


Ya...itulah hidup nona..


Kadang aku merasa iri padamu nona, yang kadang bisa menertawakan, atau
setidaknya membuat tertawa...


Aku yakin kau kadang menyimpan sebuah alasan mungkin untuk kau menangis


Hmmm...
Selamat atas kesepianmu..
Nikmati nona...


Setidaknya, itu kalau kau juga percaya tentang dialektika...

Salam untuk kisah asmaramu, yang kadang ingin membuatku tertawa..


tentunya itu adalah pilihan..


Satu kata untukmu nona, yang semoga bisa menghibur..


"Ha...ha...ha..ha.."


June 24, 2007

Labels:

Untuk Yang Mengaku Ibu....

Sekilas hanya raut muka menyenangkan bila melihat, atau sedikit kelakar spontanitas bila bicara…

Ada kala satu bait terbesit dari sekian kumpulan kejumudan hidup, tentang sekilas pernyataanmu…

atas nama kau merindukan buah hatimu..

Walaupun hanya ungkapan kegelisahan sejenak,

tepat menghujam…!!!

Dari makna 1001 kepalsuan dengan label-label harga tanpa nilai..

Adalah segenang oase yang aku artikan kekhawitaran seorang ibu…

Tahukah kau….

itu membuat selusin ingatanku memuncak mencapai klimaks bahkan berteriak sekalipun jika keadaan memungkinkan..

Maaf nona…

Mungkin kau bingung dari uraian njlimet yang aku sampaikan…

Ada apakah gerangan…

Bahasan filosofi kasih sayang seorang ibu, yang tak terdapat dalam teori manapun walaupun atas nama eksistensialisme materialis revolusioner tai kucing sekalipun….

Iri aku, mendengar ucapan-ucapan kasih sayang, buah kerinduan apalagi atas nama kesejatian kasih sayang tak terbalaskan ..

Bunda untuk anaknya….

Pun, waktu itu jika memungkinkan..

Akan aku maki mereka yang bicara tentang sebuah ketulusan tautan rasa sayang tulus seorang ibu…..

Jangan Tanya kenapa…

Karena aku rindu akan hal itu…

Uraian doa-doa walaupun kadang janggal kudengarkan.. Atau dongeng-dongeng yang bisa membuatku terlelap, dan membuatku tersenyum saat terjaga..

Karena masih ada surga kecil di tengah neraka hidup berbalutkan system penghisapan..

Mungkin ditengah beribu kepenatanku, dalam jengahku melihat realitas..

Dalam sayu mataku terlau sering melihat ketimpangan…

dalam badan kurus kering aktualisasi kelaparan yang tak harus aku sampaikan…..

Dengan suara parau, gigilan tubuh, gemerutuk gigi… dan kepalan tangan entah kemarahan atau dendam tentang sebuah kerinduan akan pelukan seorang ibu…

ditambah sunggingan manjaku untuk aku puas mengeluhkan sesuatu yang membuatku tak nyaman……

Aaaaaaaaaaarrrrrrrrggggggghhhhhhhhhhh…………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Ibu……!!!!!!!!!

(maafkan anakmu yang memilih hidup menjadi “Badjingan”)

June 24, 2007

Labels:

Sebuah Tema Tentang Kesederhanaan...

Akh nona..sepertinya kesederhanaan bukan hanya dominasi kaum tua..

Adalah setidaknya bagaimana kesederhanaan menjadi tema bersama dalam bumi kemanusiaan…

Kenapa..????

Karena bagaimana ingin membicarakan kemakmuran apalagi kemewahan .

Ketika masih ada mereka yang dihisap .

Lantas timbul penghisapan manusia atas manusia..

Tentu sebuah keindahan, ketika semua bisa melakukan sesuai dengan kemampuan..

Dan meminta hak sesuai dengan kebutuhan…

Semoga…

Kemudian tema tentang kegelisahan…????

Terima kasih saranmu…

Dan mungkin akan aku nikmati sampai mati…

June 02, 2007

Labels:

Tuhan telah mati ataukah tuhan sudah tuli..????

“Aku mencari jejak Tuhan pada luka

Aku mencari jejak Tuhan pada Tawa

Tapi Jejak tak terbaca...”

Lantas sebuah tema tentang penemuan tuhan….

Aku tak tahu letak tuhan…

Apakah pada pencarian, ataukah pada sisi keyakinan…

Dan siapa tuhan itu..??

Ataukah tuhan berada bagi mereka yang mencarinya…??

Lantas bagaimana dengan mereka yang tidak mau mencari tuhan, tetapi meyakininya..??

Apakah juga memang tuhan hanya memberikan jejaknya..???

Andaikan tuhan mau datang sebentar dan mau berdiskusi…

Pastinya dia tidak mau..

Karena dia tidak mau turun dari alam antah berantah ukhrawi atas nama ruang kesucian…

Arogan betul kau tuhan…

Pastinya aku lebih percaya kemanusiaan, dari pada-mu…

Karena ketika kau tidak setuju dengan kemanusiaan berarti kau bukan tuhan…

Apalagi mereka yang mengakuimu tapi membunuh juga dengan mengatasnamakan tuhan…

Akh tuhan, tuhan…

Semoga kau cepat sadar…

Ataukah aku yang gila, karena menggugatmu…

Dan kau hanya bilang, aku belum mendapat petunjukmu…

Kalau begitu, petunjukmu kau berikan saja bagi mereka yang selalu mengatas-namakanmu…

Sambil membunuh, sambil menghina, sambil mengkafirkan….Sambil meng-halalkan darah bagi sesamanya…

Sambil bergumam “semoga mereka cepat tersadarkan”

Tuhan, ternyata umatmu suka selingkuh….

Biadab…..!!!!

Aaarrrggghhhh…..!!!!!!

May 30, 2007

Labels:

Ketika eksistensi Agama Dipertanyakan…..

Ketika eksistensi Agama Dipertanyakan…..

Tanya Kenapa…????

Ketika hanya Sebagai sebuah ruang legitimasi pembantaian, atas nama surga….

Juga Pengenyahan kemanusiaan atas nama Neraka….

Dengan Realitas, Agama menjadi Neraka Kemanusiaan itu sendiri di Dunia….

Kalau begitu halnya….

Hanya menunggu Dialektika Alam Pelenyapan sebuah Agama….

May 24, 2007

Labels:

Instanisasi perasaan....

Cukup dari jauh, melihat senyuman khas yg tak bisa lepas, atas dasar basa-basi atau memang menjadi watak tradisi...

"pribadi simple" trade mark pemvonisan "luwchuw" bagian sisi tampilan yg bisa dikonsumsi utk sebuah pengakuan eksistensi kebermudaan..

Lantas apakah penilaian hanya milik dominasi diri yang cenderung narsistik..??

Lantas bagaimana dengan sisi penilaian sebuah objektifitas..??

Tapi bukankah satu-satunya yg objektif adalah subjektifitas itu sendiri..

Maaf aku lupa membawa dalam suasana "nggak suka ribet"

Ya aku setuju dgn itu, bahkan bukan hanya tersenyum tp tertawa lepas utk sekedar menertawakan diri sendiri..

Dan sedikit paham nilai yang katanya sebuah ibadah ttg senyuman, ketika menikmati senyumanmu dari jauh…

Tetap pertahankan senyumanmu nona..

Sungguh menyenangkan menikmati

senyumanmu di seberang

….

Kembali mungkin kau akan bertanya…

“Siapa ini…???!!!”

Tak tahu dengan nada apa kau akan meng-improvisasi…

Dan kembali mungkin aku menekankan, jangan pertanyakan…

Karena aku hanya sedikit mendengar kisahmu, dan hanya sekali melihatmu..

Hanya kisah kegetiran yang digulirkan dari mulut yang kupercaya atas nama temanmu yang mungkin kau tak mengira…

Tetap jalani saja kisahmu hari ini Nona…

DoinG SumThing NeOooo, Photo22222222, Nulis Puisi, Nulis Lyrix, Maen Net, NgeCenk, DeNgerinN MusiX, SwiMmiNg, ShoPping, Maen BilliArd, JalaN2 ma FreNz, BwanYak Lagy deCh!

Pastinya Dunia kita Berbeda Nona…

Aku iri Dengan Duniamu….

Bukan Berarti Aku tidak bangga dengan duniaku..

Karena duniaku adalah dunia kemanusiaan…

Dimana aku lebih banyak berkorban bagi mereka yang selalu tertindas….

Tertindas oleh keborjuisan system atau kehidupan yang menyakitkan….

Kalau boleh aku berpesan Nona, Untuk sedikit melihat realitas Kemanusiaan sekitar…

Tapi tetap kau jalani saja apa yang kau sukai….

Setidaknya mungkin itu yang sedikit bisa melupakan luka lamamu…

“I'm sorry for All mistake dat I did...

and Thanx for everything...

GoodBye Love...”

Senja Sore "Sekelimus" Dekat Rumahmu,

Salam………..

May 20, 2007

Labels:

Maafkan Kaumku, Nona....


Nona...

Masihkah dirasakan atas nama luka lamamu...

Objek brengsek nafsu laki-laki...

Dengan hanya meninggalkan acuh atas perasaan yang tertanam..

Semoga cepat bergulir dan mengalir bagai air keceriaan yang menjadi penyela sela-sela kesakit hatianmu...

Untukmu Nona…

Dalam persemaian kejengahanmu atas nama sebuah perayauan…

Apa yang kau sampaikan tentang cerita masa lalumu..

Yang mengatas namakan, untuk selalu bersama…

Atau mungkin sesuatu yang membuatmu sedikit melayang…

Dan dengan sebuah kebohongan yang kau anggap pengkhianatan fakta intuitif…

Denganya kau berduka...

Sebuah duka Tema Paradoksal Atas nama

asmara

..

Pastinya sebuah pesan universal dalam hal kejujuran fakta yang kau harapkan…

Atau lebih tentang kejujuran dalam sebuah perasaan..

Sepertinya apa yang aku harus tulis lagi nona…

Selain hanya ungkapan-ungkapan perasaan yang terus memaknai sebuah kisah dalam perseorangan yang tidak bisa tidak, ada dalam hal kemakmuran terus terjadi semacam dilema masalah yang menjadi menu utama dalam persekongkolan dalam hal ia sedikit berkelakar.dengan alasan yang termaktub dalam berbagai kesempatan yang sedianya menjadi bagian utama.

Apakah dirimu merasa Bingung, Nona…???

Pasti…!!!!

Tidak usah kau bingungkan…

Aku hanya ingin sedikit berempati atas kisahmu, tema menyiksa atas nama luka

asmara

Juga jangan kau pertanyakan dari siapa aku tahu kisahmu…

Bahkan lebih jauh siapa diriku...

Karena pastinya kita belum pernah bertemu....

Karena kadang aku cukup melihatmu..

dari sisi gelapku..

Tentu saja itu adalah perwakilan sebuah kesatuan logika, perasaan, dan nurani yang terus belajar aku mencoba untuk beriringan dan tidak berseberangan..

Mungkinkah..??

Bagaimana denganmu nona..??!!

Setidaknya itu meruntuhkan teori, tidak harus tahu kalau belum ketemu…..

Dan aku cukup tahu……

Masihkah luka itu terasa..????

Aku hanya bisa sedikit menghibur, yang kita punya hanya realita hari ini, kemarin adalah pengalaman sebuah batu loncatan walaupun kadang menyakitkan,…

Sementara Esok adalah harapan yang semoga lebih membahagikan..

Membahagiakan untukmu, tentunya nona…..

Kiranya...suasana teduh matamu, selain dari anatomi lahir batinmu yang aku kagumi...

tidak banyak suasana ribet yang kau hadirkan...

Kembali jangan kau pertanyakan, darimana aku tahu….

Tidak tahu apakah itu yang sebenarnya, atau anggap saja aku yang sok tahu...

Tetapi ada kegairahan kembali minimal dalam menulis penelusuran apa yang aku nikmati dari wajahmu, yang kadang dari jauh sekalipun aku menuliskannya...

Hanya sekedar menuliskan apa yang mungkin hambar bila tersampaikan..

Atau kesan mengada-ada bila langsung aku ungkapkan..

Akh...aku tak mau lagi terjebak dengan nyanyian-nyanyian tai kucing yang sekarang banyak dikumandangkan hanya sebuah penggapain kenikmatan sesaat...

Yang banyak menjadi makanan Kaumku, bangga dengan kelaki-lakianya, dan setelah puas terus meninggalkan, Dengan mengatasnamakan ketidak-cocokan...

Kaumku memang bangsat nona...

Tolong Dimaafkan...

Termasuk diriku yang hanya bisa mengintaimu dari kejauhan...

Sambil sesekali aku jadikan literatur untuk menuliskan prosa kegelisahan...

Tidak...

Masih tetap sama ketika aku menjadi pecandu senyummu, sambil melihat ketimpangan kehidupan yang selalu berlawanan klas-klas tertindas...

sungginganmu mampu menjadi amunisi baru yang mungkin nyata menuju titik klimaks sebuah perdamaian...

Ya...perdamaian ketika tidak ada lagi yang tertindas...

Aaaakkkkhhhhh.....!!!!!!!!

Dan...

Salam Kemanusiaan...

May 18, 2007

Labels:

Perselingkuhan Ambiguitas Kesempurnaan Karma Atas Nama Syariat Kesia-sian..

Katanya, sampai kapan kau akan bertahan menghindari kenyataan…

Sampai kesimpulan kejengahan mungkin yang kau lontarkan ketika mengatakan dulu tidak kenal, dan anggap saja sekarang juga tidak pernah kenal….

Begitu katamu…

Paradoks, ketika kau selau berucap tentang kepentingan ala silaturahmimu itu dibalik syariat tai kucing yang dulu aku anggap sebagai sebuah solusi..

Ternyata tidak jauh dari sebuah sistem selingkuh orientasi kekuasaan…

Tidakkah juga kau mempertanyakan tentang sesuatu yang kau peluk itu, dibawah ancaman kekafiran jika kau sedikit berpaling..

Atau juga janji tidak mendapat surga di atas

sana

, nanti…

Nanti…????

Kapan kau hidup..???
Sekarang,

kan

..??!!!

Lantas dengannya kau berambigu untuk tidak mau terlalu terlena dengan pesonanya….

Bohong….

Kau selalu menapaki sebuah harga-harga konsumerisme atas nama ibadah dan wujudiah tata cara sunah….

Akh…

Tidakkah lagi kau juga bertanya tentang sudah berapa lama agamamu itu kau peluk yang aku katakan tidak jauh dari ideology yang lainnya….

Sudah berapa lama…????

Puluhan tahun…???

Ratusan tahun…???

Ataukah ribuan tahun..???

Ataukah lebih..???

Dan apa yang ia berikan..???

Selain hanya cekokan atas nama rakhmat dan jaji surgawi…

Tidakkah kau juga melihat sebuah perselingkuhan di dalamnya atas nama ibadah yang bersembunyi di balik janji sabar sebuah proses poligami….

Seharusnya kau sendiri yang berbicara dan sedikit berkoar..

Jika kau sedikit punya nyali….

Bela kaummu itu…

Yang selalu dicekoki atas nama kesabaran …..

Maaf jika aku sedikit ikut campur dalam ranah institusi syariat sucimu…

Cuma aku berpesan tentang angin segar kemanusiaan…

Tanpa embel-embel syariat suci, atau ideologi system kesetaraan

Kemanusiaan untuk semua….

Salam…

May 01, 2007

Labels:

Wangi Deodoran Kapitalisme Membunuh bau busuk ketiak Sosialistik

Tidak ada yang aneh kalau kau sudah menyadari apa yang akan terjadi dalam ruang pemanasan ala sapi perahan itu…

Apa yang aneh..???

Apalagi kau juga tahu bahwa kebenaran itu bukan ada dalam awang-awang imaji tinggi…

Ia adalah praksis yang terjadi saat ini…

Dan kau bisa melihat apa yang terjadi saat ini..

Siapa yang berjaya…???

Dan mereka yang selalu berkoar untuk mengganti sebuah system yang ada, tidak jauh juga dari yang mereka kritik…

Akh….

Sudah cukup bosan mungkin kau merasakan apa yang terjadi..

Tapi kenyataan menghantam tak pernah bosan…

Dan apa yang akan kau lakukan..???

Selain pemaksaan tidak langsung atas dasar mereka memerintahmu atas nama stabilitas kemajuan bla…bla..bla…

Dan kau harus cengengesan dengan tikaman yang menghujam langsung ke ulu hati kemanusiaanmu….

Dan di sisi lain mereka yang melihatmu menghargaimu karena kau berada dalam lingkaran system yang menghisap yang tak pernah mereka perkirakan apalagi pikirkan…

Kenapa..???
Karena mereka sudah asyik dengan alienasi yang telah mereka ciptakan sendiri buah komando dasar penghidupan yang layak….

Begitu, bung…!!!!

Apa yang aneh..???!!!

Hanya karena sentiment bau ketiakmu itu…???

Yang denganya kau harus membeli deodorant dengan upah yang tak mampu kau belikan atas produksi yang kau hasilkan….

Ha…ha….ha…

Bukankah kau sudah menyadari bahwa kau masuk dalam kubangannya dan mau tak mau untuk sendiko dawuh…..

Akh……!!!!!

Apakah tidak ada nilai tawar….?????

Ha…ha…ha…

Memangnya siapa kau ini…????

Seorang bajingan yang bangga dengan kebajinganya…

Tak tahu diri…..!!!!!

Ok, ketika kau diberi kesempatan untuk menawar apa yang akan kau tawarkan..???
Begini….

Terserah apa sajalah kau menyebutku…

Tapi ketika aku menawarkan sebuah praksis kemanusiaan, apakah kau berkenan..????

Ha…ha…

Tak tahu diri….

Hei, Badjingan pakai deodorantmu dan terus kau nyengir kuda kalau kau mau hidup….

Aaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhhhhhhh…………!!!!!!!!!!!!!!!

April 29, 2007

Labels:

Persetubuhan Imajiner

Erangan yang kau keluarkan dari mulut mungilmu…

Serta rona merah wajahmu yang terbakar nafsu memuncak…

juga sayu matamu yang mengisyaratkanku untuk aku cepat-cepat membawamu dalam alam lain wujudiah surgawi keduniaan…

cukup membuatku mendesah untuk sampai sebentar lagi aku orgasme dalam ruang bawah sadar kenikmatan imajinasiku…

Juga harapan jepitan kuat vaginamu, serta keringat yang membasahi seluruh badanmu ditambah mengerasnya ranum payudaramu…

Kalau begitu, tak ingin aku lepaskan dekapanmu dalam nyanyian malam merambat dini hari bahkan sampai pagi nanti…

Akh…indah sepertinya jika malam-malamku dan malammu kita isi dengan suasana saling memberi dan saling menerima itu tadi…

Tapi sayang, aku sudah dulu bertemu dengan sesuatu yang aku lekatkan padanya label ketidak absolutan..

Termasuk keabsolutan kenikmatan, ataupun keabsolutan malam-malam bersamamu…

Apakah itu…????

Adalah aku menyebut ketidakabsolutan kenikmatan, ketika sisi nikmat itu sendiri lebih dominant daripada ketidak nikmatannya…

Pun begitu dengan yang lainnya tanpa kecuali..

Bahkan satu-satunya keabsolutan yang ada mungkin hanya ketidak absolutan itu sendiri…

Begitukah…????

Akh…Aku tak tahu…

Karena yang ingin aku cari saat ini adalah dirimu beserta kenikmatan yang sering kau janjikan ..

Dimanakah dirimu..???
Ketika aku mencari dalam rimbunan pantat seksi ataukah bongkahan payudara merah merekah, yang ada hanya kesemuan…

Yang juga aku dapatkan dalam perenungan onaniku…

Lantas apakah aku harus kembali lagi dalam persetubuhan imajinasiku..???

Sampai saat semua kembali normal, dan aku berada dalam jalur kemapanan seperti seliweran-seliweran iklan-iklan yang dijanjikan…

Aapakah seperti itu..???

Karena dalam dunia yang dijanjikan itu, tidak ada perbedaan antara relita ataupun mimpi…

Yang hanya ada hanyalah sebuah lagu instanisasi…

Sejauh mana kau dapat meng-efektifitaskan instanisasi itu sendiri…

Sejauh itu pula kau dapat meraih mimpi…

Dan kau akan berhenti dalam memilah dan memilih mana realita ataukah mimpi..???

Lantas bagaimanakah dengan realita kemanusiaan..???
Apakah kau akan bungkus rapi dalam laci mimpi…????!!!

Jawab, Badjingan…!!!!!!

April 23, 2007

Labels:

Romansa Phobia…


Lagi-lagi atas keresahan yang sama, tidak jauh sebuah masalah rasa…

Ketika cukup Memendam, sampai saat kau puas dengan hanya beronani….

Dari objek kecantikan atas syahwat yang memuncak dalam bayangan imaji seonggok tubuh yang mencolok lebih daripada proporsional…

Ya…Itu alasan untuk kau melakukanya, bukan…???

Tapi bukan sembarang objek yang kau imajikan, selain dari yang lebih menantang…

Atau kemungkinan kau yang sudah dalam posisi terpojok dan tertekan…

Terus denganya kau mensejajarkan antara batas nafsu dengan eksistensi dirimu yang selalu kesepian…

Lantas, dimanakah titik temunya….???

Apakah permasalahanya akan terhenti sampai sebatas menemukan titik temunya saja..

Ataukah terhenti Sampai saat kau merasa tak lagi kesepian..???
Ataukah juga sampai saat kau bosan dengan hanya beronani..???

Sampai kapan..???

Lantas…????!!!!

Jawab, Badjingan……????!!!!!

April 17, 2007

Labels:

Tema Paradoksal Atas Nama Asmara...


.......... ( Kiranya Perbincangan malam itu, sedikit membuka atau setidaknya memberikan tema lain atas nama cinta, Paradoks...!!!!
Ya...nanti selengkapnya akan aku tulis....
Kapan..???
Tak tahu...
Tolong, jangan kau pertanyakan aku dengan sesuatu yang berlabel kepastian....)

April 08, 2007

Labels:

Setumpuk Dongeng Untukmu…..


Sampai pada titi mangsa aku harus menjadi cengeng, dengan alasan tak sanggup menahan hantaman perasaan yang datang seketika …

Aku tahu bahwa semuanya serba tidak rasional…

Aku tahu bahwa ketika ingin sebuah kelancaran, aku harus ada dalam jalur kemapanan…

Setumpuk dongeng untukmu…

Bukan setumpuk bunga….

Atau bahkan setumpuk harapan….

Karena aku tahu harapanmu juga tidak jauh dari suara mayoritas atas nama sakinah mawadah warokhmah…

Ditambah kelimpahan yang bisa membuat untuk yang sekedar melihat bangga…

Setumpuk dongeng…

Hanya itu yang aku ceritakan…

Sebuah dongeng dari negeri lain tentang ketimpangan hidup yang mungkin tidak ada dalam kamus kehidupanmu…

Setumpuk dongeng…

Yang ketika aku mulai mengumpulkan untuk aku ceritakan padamu..

Mungkin kau akan tersenyum sinis dalam hatimu dengan balutan senyum manismu....

March 23, 2007

Labels:

Kau Makan Saja Tuhanmu Itu….!!!!


Aku mendengar lagi, tentang keluh kesah atas nama pranata…

Dari sebuah keluarga borjuis yang merasa paling beragama….

Semuanya ada dan terjadi atas kehendak tuhan katanya…

Dan setelah mengucapkan seperti itu mereka merasa paling bertaqwa…

Masa bodoh dengan kemiskinan…

Karena aku sudah menjalankan rutinitas atas nama ibadah…

Masa bodoh dengan mereka yang kelaparan…

Karena aku sudah membayar zakat fitahku yang sekali dalam setahun itu…

Dan darinya hartaku pasti bersih…

Walaupun aku mendapatkannya dengan menginjak orang lain…

Masa bodoh dengan mereka yang tak bisa mendapatkan hak-hak nya…

Karena yang penting aku dan keluargaku semua bahagia ..

Dan anak-anaku menjadi orang, lengkap dengan status yang dibutuhkan…

Lantas mereka berucap …

Sudahlah …semuanya harus dilihat dari kacamata yang baik-baik saja…

Agar semuanya juga baik-baik saja…

Dan sepintas…

Aku teringat dengan pak tua yang selalu bicara dialektika…

Bahwa untuk mengubah pikiran seorang manusia, dibutuhkan dana satu milyar itu sudah paling murah…

Kenapa kita tak melihat sesuatunya apa adanya…

Lurus dan benar…

Tidak selingkuh…

Kenapa harus dipaksakan semuanya dilihat dari kacamata baik-baik saja…

Apakah tidak munafik, ketika melihat yang buruk dan tidak manusiawi dengan entengnya berkata ….

Itu sudah takdir tuhan…

Kalau begitu dzalim benar tuhanmu itu…

Dan juga kenapa kau sok tahu semuanya sudah diatur oleh tuhan…

Seolah-olah kau saja yang punya tuhan….

Tanpa kau sadari …

Sebenarnya kau sudah mencampakkan tuhanmu sendiri…

Dengan selalu kau berlindung atas namanya ketika sesuatu itu dianggap tidak menguntungkan bagimu…

Dan dengan begitu kau sudah merasa yang paling dicintainya …

Bagiku , tuhan tidak suka dengan hal-hal yang tidak manusiawi …

Karena bagiku tuhan adalah kemanusiaan itu sendiri…

Mungkin ketika aku mengatakan padamu …

Dengan nada pongah kau akan langsung memvonisku …

Murtad, Bid’ah, kafir, halal darahnya, atau ungkapan sejenisnya…

Karena bagimu tuhan adalah sakral ada dalam alam antah berantah dan harus selalu disembah ….

Walaupun harus menggunakan sesaji bingkai-bingkai manusia yang kau bantai atas nama dogmamu…

Kalau begitu, kau makan saja tuhanmu itu….

Dan ketika suatu saat Zaman bicara Untuk mereka yang sadar ingin menjadikan semuanya ada dalam suasana kemanusiaan ….

Aku percaya bahwa itu baru kehendak tuhan…

Karena tuhan tidak ada dalam satu golongan…

Tuhan ada dalam ranah kemanusiaan…

March 23, 2007

Labels:

Legitimasi Sebuah Apologi…

Legitimasi Sebuah Apologi…

Apakah kau masih bersembunyi di balik tirai-tirai suara lain..

Suara lain yang selalu kau suarakan dalam rangka pembelaan sesuatu atas nama nilai lebih….

Nilai lebih dari sebuah kehidupan yang untukmu tak menguntungkan…

Lantas denganya kau berujar bahwa yang terjadi adalah system yang menghisap …

Dan ketika dipertanyakan ….lantas bagaimana…????

Adalah bagaimana untuk merubahnya, bukan hanya untuk sebatas membicarakanya….

Dan….

Aaaaaarrrrgggghhhhh……!!!!!!!!!!!!!!!!!

March 23, 2007

Labels:

Terima kasih Atas Tamparanmu, Kawan......

Terima kasih Atas Tamparanmu, Kawan......

Kau menampar dan menenlanjangiku dengan ungkapan lugasmu itu… Satu eksistensi kesepian dalam wacana penelusuran abjad kehidupanmu sampai saat hari ini…. Kau berujar…. “Dalam hidup ini aku hanya diajarkan untuk kehilangan…. Untuk mempertahankan apa yang tidak akan ku miliki…… Untuk mencintai orang yang salah…. Untuk menyayangi orang yang akan pergi… Dan untuk menghadapi mimpi dalam hidup nyata.....” Diam aku mendengar ucapanmu, yang tidak lebih dari setumpuk buku, atau petuah bijak ala orang suci… Sama sekali ucapanmu tidak ada kesan bahwa kau ada dalam sebuah kebajikan… Kau hanya berujar tentang proses ranah apa yang mereka sebut istiqomah… Tapi apakah kau tahu…???? Kalimatmu menikam dalam sampai sumsum tulang jiwa sepiku yang aku berharap tidak ada yang akan mendengar… Juga termuntahkan segala tetek-bengek ranah filosofi prinsipil anjing tai kucing itu…..!! Kau seperti berujar, dengan nada halusmu itu… “Sampai kapan kau akan bersembunyi dan berlindung dalam apaologimu itu, bajingan…???!!!” Akh…tampar saja aku kawan, kalau perlu tendang saja sampai aku terjungkal… Dan tubuhku sampai babak belur, kalau itu bisa membuat aku semakin sadar, akan kebajinganku…. Dalam sekte patriarki yg kamu yakini …. Ada semacam ketabahan yang kau selalu mengaitkan dengan seseorang yg pernah melahirkanmu… apa alasan.? Kadang hanya cerita getir yg kau gulirkan dan yang sempat aku perdengarkan ttg keikhlasan memberi sekaligus kesiapan dlm kehilangan, Dan aku tangkap sbg bentuk aktualisasi diri dari penghormatan seorang wanita ringkih yg katanya seorang ibumu… Akh...iri aku mendengarkan kisahmu kawan, yg dgn sepenuhnya aku melihat kau terinspirasi dari sebuah kisah yg aku mulai jengah ketika di seberang lain banyak terdengar rentetan feminisme dlm tameng sebuah penyetaraan aku angkat topi, untukmu dlm masukan-masukan materi, apalagi hanya untuk sebuah jurnalisasi, yang sampai saat ini kau tekuni…. kau masih berdiri dan melihat seonggok masa lalu yang kau amini sbg langkah hidup dlm melihat sisi lain seorang laki-laki…. ya...filosofi utk siap dlm kehilangan dlm dialektika hidup, kemudian mati...... Kiranya kau cukup pantas ketika berujar … Kebahagiaan memang untuk diyakini…..

March 03, 2007

Labels:

Kesunyian, Keabadian, Absurd, Dan Hilang....( Untukmu Kawan, XIX )


Dari awal aku kenal...
Baru saat ini, kau berujar tentang keberadaan keabadiaan...

Katanya keabadiaan ada dalam hati, dan menyatu dengan kesepian…
Atau juga kesepian adalah keabadian yang ada dalam hati…
Lantas dimana keabadian yang menyatu dengan sebuah ketidakpastian..???
Yang dulu kau ucapkan…
Dan sekarang menemui ruangnya, tepat ada dalam hatimu…..

Kesepian , keabadian, dan ketidakpastian…

Manakah dirimu..??
Kesepian yang mana, yang membuatmu merangkul keabadian untuk kau bawa dalam satu ritme kebersamaan dalam ruang yang kau vonis sebagai hatimu…
Dan hatimu sepi..??
Atau kesepian hatimu, yang membawa anak kandung dari Nihilistik akut, dari fragmen-fragmen kesepian itu tadi…..

Kesepian….

Akkhhh……..sok-sok-an saja kau menyebutnya demikian…..
Hei, kau sebut dirimu Perempuan keras kepala yang mencoba menjalani hidup dengan kepala dan hati meski ini jadi hal yang cukup sulit, namun layak untuk dijalani.

Keras kepala….
Dan kesepian hatimu….

Keras kepala yang membuat hatimu sepi, atau dari kesepian hatimu yang membuat kau keras kepala….???

Atau kau rubah saja , isi kepalamu yang menjadi kosong dan sepi, dan kau ubah hatimu menjadi keras….
Agar tidak ada perbedaan antara kesepian atau bukan kesepian….

Ha..ha…ha…ha……

AAAAAAArrrrrrrrrrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhhhhhhh………..!!!!!!!

February 28, 2007

Labels:

Antara Emha Dan Aku Yang Bajingan...

Antara Emha Dan Aku Yang Bajingan...

Aku terpaksa membunuhnya
Tidak….Tidak terpaksa membunuhnya
Aku bangga membunuhnya
Aku bangga setiap hari membunuhnya
Aku bangga setiap detik aku membunuhnya

Aku bangga membunuh keserakahan
Aku bangga membunuh keculasan
Aku bangga membunuh kemunafikan
Aku bangga membunuh ketidakjujuran
Aku bangga membunuh asu bajingan

Aku tidak menyesal membunuhnya
Aku senang membunuhnya
Aku riang gembira membunuhnya
Aku lapar dahaga membunuhnya
Ideologiku adalah membunuh ia

Kubunuh suatu hari ia dengan pisauku
Kubunuh di hari berikutnya ia dengan pistolku
Kubunuh pada hari lain ia dengan kata-kataku
Kubunuh di saat berikutnya dengan penaku
Kubunuh ia dengan imajinasiku

Kutenung ia
Kusantet, kulemparkan kepadanya tombak api
Dan pada suatu hari kujumpai ia di jalan
Lalu kubakar, agar tak pernah lagi ada ia
Bahkan jangan pernah melintas meskipun sekedar dalam ingatan

Maka debu sisa tubuhnya aku bungkus dengan kain busuk
Kubawa ke laut selatan, kularung
Tenggelam, ludas, larut dalam air samudera
Aku yakin penguasa Laut Selatan juga akan mengusirnya
Dan itu sepadan dengan dosa-dosanya

Sekarang hatiku lega, tetapi aku terus siap berlaga
Karena jika kupandang biru laut selatan
Terbawa olehnya ingatanku kepada wajah dan nama si bangkai
Besok akan kukeringkan itu samudera
Agar benar-benar sirna itu bangkai yang bernama

Husni Kanifan Efendi….

Sang Bajingan…!!!!!!!

Enyah...!!!!!!

Labels: